Rabu, 18 Maret 2020


Nama : Renita Putri Dwi Yasti

NPM :8820118027

Tingkat/Semester: 2/4

Mata Kuliah : Dasar-Dasar Menulis

Dosen Pengampu : Aan Hasanah, S.Pd., M.Pd







NGAMUMULE BUDAYA SUNDA 2020



Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia (HIMADIKSI) menggelar acara “Ngamumule Budaya Sunda” setiap tahunnya. Acara ini digelar agar masyarakat tidak melupakan budayanya yang sangat baik. Keunggulan acara tahun sekarang daripada tahun sebelumnya lebih banyak yang mendaftar perlombaan ke acara ini bahkan ada yang dari luar kota misalnya Bogor,Sukabumi, Purwakarta. Sudah direncanakan dari awal acara akan dilaksanakan pada tanggal 16-21 Maret 2020 dan diakhiri dengan Seminar Kebudayaan. Namun acara ini ditunda terlebih dahulu karena seperti yang kita ketahui terdapat surat edaran dari KEMENDIKBUD bahwa dari tanggal 16-30 Maret 2020 tidak boleh ada kegiatan yang di luar rumah untuk mencegah Virus Corona (COVID19) di daerah Cianjur. Dari pihak panitia belum berdiskusi kembali dengan Pimpinan Prodi kapan acara Ngamumule Budaya Sunda ini akan dilaksanakan.

Menurut Nisa Purwita sebagai Ketua Pelaksana Ngamumule Budaya Sunda “Saya memaknai acara Ngamumule Budaya Sunda itu sebagai ajang untuk saya melatih mental,keberanian,public speaking dalam hal yang membuat orang lain percaya terhadap saya. Dan mau membantu dalam acara sebab ibaratnya, dalam suatu organisasi itu ketua itu ibaratnya seorang supir dimana saat penumpangnya percaya maka penumpang akan nyaman dan tidak bertindak tapi kita nya saat dapat kepercayaan dari penumpang maka penumpang tersebut  akan turun, tidak nyaman melakukan hal-hal yang tidak baik.” jelasnya 

Tentunya dalam acara Ngamumule Budaya Sunda 2020 ini memiliki tema yang pastinya harus berunding terlebih dahulu dengan panitia dan Pimpinan Prodi. Setelah ada persetujuan dari Pimpinan Prodi Ketua Pelaksana dan panitia berdiskusi tentang tema acara ini. Nisa Purwita mengatakan “untuk tema sebetulnya kita sudah mengajukan beberapa tema tapi tema yang gunakan itu saat ini diajukan oleh salah satu Dosen Pengampu untuk acara Ngamumule Budaya Sunda itu yaitu “Sadia,Satia,Sajiwa Ngamumule Budaya Sunda” . dimana tema ini itu sudah kita diskusikan dengan Dosen,Panitia,Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) se Kabupaten Cianjur dimana kita mengambil tema Sadia,Satia,Sajiwa Ngamumule Budaya Sunda yang memiliki arti Sadia yang artinya bersedia, kita sebagai masyarakat kita bersedia untuk melestarikan budaya intinya kesana yang kedua Satia artinya setia , setia terhadap kebudayaan yang sudah ada yang nantinya akan memiliki jiwa Sajiwa , pemuda-pemuda Cianjur memiliki jiwa yang sama untuk melestarikan budaya-budaya leluhur yang sekarang bisa kita lihat semakin terpikis oleh kemajuan zaman”. Paparnya

Dalam mengadakan acara ini adapun persiapan yang dilakukan oleh panitia “Persiapan yang dilakukan oleh panitia untuk menggelar acara Ngamumule Budaya Sunda kami sudah melakukan persiapan itu sekitar bulan Januari dimana Badan Pengurus Harian dari pada Ngamumule, Badan Pengurus Harian HIMADIKSI sudah beberapa kali berunding membahas mengenai acara Ngamumule Budaya Sunda ini diantaranya itu seperti menyiapkan persuratan lebih awal, membuat sebuah proposal pengajuan lebuh awal dsb. Kami sudah menyiapkan segalanya dari awal mungkin setelah membuat persuratan itu kami melakukan kerjasama dengan Guru MGMP Bahasa Sunda se Kabupaten Cianjur dan membuat sebuah perjanjian untuk 5 tahun kedepan. Dimana acara Ngamumule ini itu menjadi ajang untuk kita mahasiswa dengan Guru Mata Pelajaran di sekolah itu menjadi lebih dekat dan memudahkan kita dalam acara, semakin banyak orang yang membantu terhadap acara maka acar itu akan sukses mungkin setelah itu sudah penandatangan untuk mendapatkan perizinan kita fokus untuk menyebar surat ke sekolah-sekolah karena kita juga kan mengadakan sebuah perlombaan dimana pesertanya itu siswa siswi sekolah SMP, SMA jadi kita itu menyebarkan surat ke sekolah-sekolah. Setelah itu kita mulai fokus untuk mencari dana khusus yaitu yang sangat penting memang dari awal kita sudah merencanakan dari bulan Januari pula dana kita sudah mencari dana, terus mempersiapkan materi kira-kira pemateri dalam seminar itu siapa yang cocok. Untuk yang terakhir di bulan Febuari kita lebih kepematangan konsep dimana pematangan konsep itu kita fokus untuk runtutan acara mulai dari pembukaan,perlombaan, penutupan kita lebih di matangkan agar tidak ada kesalahan-kesalahan yang merugikan.” Jelasnya

Adapun perlombaan-perlombaan dalam acara Ngamumule Budaya Sunda  setiap tahunnya berbeda, keistimewaan dari perlombaan tahun ini panitia menambahkan perlombaan Aksara Sunda. Diantaranya ada perlombaan Maca Sajak untuk SMP/SMA Sederajat, Pupuh untuk SMP/SMA Sederajat, Aksara Sunda untuk SMP/SMA Sederajat, Biantara untuk SMP/SMA Sederajat, Dongeng untuk SMP/SMA Sederajat. Diakhir acara Ngamumule Budaya Sunda ini panitia mengadakan Seminar Kebudayaan dengan mengundang pemateri ada yang dari luar Cianjur adapun dari lingkungan Cianjur tersebut. Pemateri tersebut ialah ibu Chye Retty Imender (Penulis Karya Sastra Sunda), Aa Oni SOS (Budayawan Sunda), dan ibu Imas Rohilah, M.Pd (Ketua MGMP Bahasa Sunda se Kabupaten Cianjur). Ketika wawancara saya menanyakan kepada Husni mengapa setiap tahunnya selalu diadakan seminar?. Husni sebagai Wakil Ketua Pelaksana mengatakan “ ketika saya mengajukan untuk adanya perubahan tapi malah di tolak, tadinya saya ingin mengganti acara seminar oleh konser musik, yang dimana bintang tamunya itu sunda woles atau yang lain, tetapi tidak disetujui” ujarnya       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar